Thursday, June 17, 2010

Gunung Kelud - Kediri

















Saat ini, Gunung kelud sangat fenomenal dengan kubah baru yang ada dari danau tersebut. Untuk mencapai Gunung kelud, para pengunjung dapat menggunakan sepeda motor dan datang dari arah Kediri ke Wates terus Margomulyo - Bambingan hingga Jurang Gelap atau Gunung Pedot. Dari Jurang Gelap sampai kubah baru Gunung kelud sekitar 2 km dan Anda dapat berjalan kaki. Gunung kelud telah berubah, telah kawah hijau sebelum meledak, tapi hari ini kawah yang indah hilang dan muncul kawah baru yang berbeda dari sebelumnya.

Peningkatan aktivitas Gunung kelud dari langkah awal untuk langkah berikutnya adalah menunjukkan aktivitas fenomenal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Temperatur air pada tahun 1990 meledak adalah sekitar 400 derajat Celsius, dan dalam kegiatan ini, suhu air meningkat sampai 77,50 Celsius, membuat termometer rusak akibat pemanasan yang tinggi. Gempa bumi juga memiliki tingkat meningkat, baik vulkanik dan gempa tektonik. gempa ini tinggi dibandingkan dengan meledak di 1990. The merokok putih dan hitam yang keluar dari kawah tidak terjadi pada tahun 1990.

Kegiatan puncak Gunung kelud adalah muncul kubah dari danau kawah pada tanggal 5 November 2007 dengan diameter 100 meter dan 20 meter tinggi dari air kawah. Hari ini, Kubah Lava masih tumbuh perlahan-lahan hingga ketinggian 200 meter dan melebar ke sisi barat daya dari luas danau kawah.

Asap putih dan hitam pertama terdeteksi pada November 4, 2007. Pada saat itu adalah 200 meter ketinggian dan hari ini angin telah meniup mereka ke sisi selatan. Asap putih keluar dari kubah dan pukulan ke udara sampai ketinggian 1,000 meter.

Jika ini benar-benar akhir Gunung kelud dan status normal, dengan kondisi Gunung kelud saat ini, maka Gunung kelud memiliki wajah baru. Dengan yang Dome yang berasal dari kawah, kelud Gunung yang lebih indah dari sebelumnya, tambahkan dengan yang lain fenomenal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Gunung kelud perubahan dengan perusahaan Dome baru sangat menarik bagi pengunjung. Para pengunjung dapat melihat dan menikmati kubah baru jika kondisi ini benar-benar aman untuk dikunjungi. Dome ini nampaknya anak Gunung kelud's. Tidak ada kawah-danau atau air hijau di Gunung kelud, tapi baru menyajikan kelud kubah baru. Fantastis dan panorama alam penasaran.

»»  read more

Tuesday, June 15, 2010

Makam Mbah Sayyid Sulaiman


Makam Mbah Sayyid Sulaiman sering kali dikunjungi para peziarah dengan berbagai kepentingan, salah satunya ingin segera mendapatkan jodoh (entah bener atau ndak, penulis juga belum membuktikan). Puncak kunjungan terjadi pada malam Jumat Legi.

Makam Mbah Sayyid Sulaiman di Dusun Rejo Slamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang semakin ramai dipadati pengunjung. Mereka tidak hanya dari wilayah sekitar seperti Kediri, Blitar, Madiun, Trenggalek, Pasuruan hingga Banyuwangi, juga dari luar Jawa Timur seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan Sulawesi dan daerah-daerah lain.

Apa yang membuat mereka tertarik? Masing-masing pengunjung punya keyakinan berbeda ketika berziarah ke makam tersebut. Ada yang mengaku pingin mendapat berkah sehingga cepat mendapat jodoh, pingin sukses usahanya, terlepas dari semua masalah yang dihadapi, dan masih banyak alasan lainnya.

Kompleks makam yang luasnya sekitar dua hektare itu sebenarnya terletak persis di perbatasan antara Dusun Rejo Slamet dan Desa Betek. Tetapi karena sudah kadung kesohor makam tersebut terletak di Desa Betek, para pengunjung pun hingga saat ini menyebut makam Mbah Sayyid Sulaiman tersebut di Desa Betek. Padahal, makam tersebut ada di Dusun Rejo Slamet, tepatnya Desa Mancilan. Bahkan, ada cerita sebelum makam Mbah Sayyid ini dikenal banyak orang, Dusun Rejo Slamet bernama Dusun Kuburan (Makam).

“Ceritanya Dusun Rejo Slamet dulu adalah Dusun Kuburan (makam) sehingga ketika orang mau ke Rejo Slamet pasti mengatakan mau ke kuburan atau ke makam, mungkin orang-orang dulu merasa nama itu tidak enak lalu diganti dengan nama Rejo Slamet, tetapi memang sejak dulu banyak orang yang berziarah ke makam itu,” kata Tajul Arifin, tokoh masyarakat desa setempat.

Silsilah

Siapa sebenarnya Mbah Sayyid Sulaiman? Silsilahnya, ia adalah keturunan Rasulullah urut ke-26. Dia wafat pada 17 Rabiulawal 1193 H atau 24 Maret 1780 M pada hari Jumat legi. Ibunya seorang putri Sultan Cirebon, dia juga pernah menjabat qadli di Kanigoro Pasuruan.

Menurut keterangan, sewaktu Mbah Sayyid ziarah ke makam Mbah Alief yang terletak di desa tersebut, Mbah Sayyid Sulaiman hingga wafat dan dimakamkan di tempat itu pula. Karena itu, tulisan silsilah yang terpampang di ruang juru kunci tersebut menyebutkan, bagaimana tata krama berziarah terlebih dahulu lalu raden atau Mbah Alief baru kemudian ke Makam Mbah Sayyid Sulaiman yang jaraknya tidak jauh dari makam Mbah Alief.

Kompleks makam yang dilengkapi mushalla berukuran agak besar tersebut semakin menambah kerasan para peziarah, tak jarang para peziarah bermalam di situ.

Meski hari-hari biasa ada juga yang bermukim barang satu sampai tiga hari. Mushala tersebut juga menjadi jujukan para musafir yang melakukan perjalan, beberapa saat mereka beristirahat dan berziarah setelah itu merekapun berangkat lagi.

Puncak kegiatan bersama yakni pada Jumat Legi, peziarah diajak melakukan istighatsah dan tahlil bersama. Ternyata ini juga menjadi daya tarik tersendiri, terbukti beberapa rombongan dari luar Jawa Timur, baik itu dari Sulawesi, Sumatera, Jakarta dan lain-lain juga datang pada Jumat legi, sehingga ribuan masa tumplek blek melakukan istighatsah dan tahlil bersama.

“Puncaknya memang pada Jumat Lagi, ribuan para peziarah datang kemari. Seringkali yang datang dari luar jawa memang orang-orang dari transmigran, tetapi aslinya memang dari sekitar Jombang, bersama rombongan dengan mengendari bus mereka datang kemari,” kata Yasin. (amir castro)


Di sunting dari ameerlawan.blogspot.com di edit oleh Yang Muda
»»  read more

Goa Sriti Wisata Alam Jombang

Goa Sriti merupakan salah satu kekayaan wisata alam yang berada di Kabupaten Jombang. Goa Sriti terletak di Kecamatan Wonosalam , Jombang, Jawatimur. Untuk mencapai Goa tersebut, para pengunjung harus melalui jalan setapak yang sangat panjang berliku, tetapi goa sriti relatif mudah karena pengunjung harus berjalan kebawah dengan jalan yang dilalui tidak begitu panjang.

"Perjalananya sangat mudah dan cepat sampai," kata salah satu orang warga Madiun yang pernah mengunjungi Goa tersebut, Alam Hermansyah kepada DNAberita.

Disepanjang perjalanan menuju Goa Sriti, pengunjung dapat menikmati suasana pemandangan kawasan hutan yang hijau alami dan sesekali melewati pematang sawah penduduk yang banyak ditumbuhi pohon jati maupun pisang.

Pengunjung tidak perlu mengeluarkan kantong pribadinya alias gratis untuk memasuki Goa Sriti. Ketika didalam, suasanya dalam kedaan gelap dan masih terlihat alami. "Ya, suasananya masih alami mas. Kita masih menjaga kelestariannya," tambah Alam yang gemar melakukan kunjungan wisata tersebut.

Goa Sriti merupakan aset daerah setempat dalam wisata. Selain Goa Sriti, Masih terdapat wisata alam lain di Kecamatan Wonosalam. Diantaranya Goa Segolo-golo, candi Arimbi, dan Air Terjun Tretes yang terletak di desa Tretes, Galengdowo, Wonosalam.

Biasanya rata-rata pengunjung yang datang dari Jombang sendiri dan daerha sekitarnya, seperti Nganjuk, Malang, Mojokerto Madiun, Bojonegoro dan beberapa daerah lainnya. "Saya terkagum, karena lokasinya masih terlihat alamiah," kata Zain warga Bojonegoro

»»  read more

Menikmati Es Durian & Pecel Kikil Khas Jombang

Bagi pecinta durian dan kikil, jika melalui Jombang sebaiknya singgah dan membeli es buah campur durian dan nasi, lontong lodeh dan pecel kikil khas Jombang. Dua makanan kini digandrungi masyarakat baik didalam dan luar Kota Jombang.

Masyarakat dari luar Jombang sedang berkunjung ke Kota Jombang belum lengkap kalau mereka belum menikmati kikil sapi dan es durian. Karena, dua masakan kuliner ini kini sangat populer, harganya terjangkau dan mudah didapatkan.

Seperti es alpukat, dicampur dengan leci serta durian, masyarakat untuk mendapatkan minuman ini sangat mudah tinggal memilih harga, dan tempat mendapatkan minuman tadi. Karena minuman es campur durian itu bisa didapatkan ditepi jalan dan di depot.

Kalau ingin mendapatkan es seperti itu ditempat yang representatif maka lokasinya di depot. Konsekuensinya harganya lebih mahal dibandingkan di Pedagang Kaki Lima (PKL).

Kalau di depot hampir semua depot makan ditepi jalan raya Kota Jombang – Perak, Jombang – Peterong menyediakan es buah campur durian tersebut. Harganya perporsi antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Kalau dia PKL, bisa didapatkan di seputaran Terminal Kepuh, Jl Raya Merdeka, Taman Kota, JL A. Yani dan seputaran Pasar Legi Jombang. Untuk mendapatkan satu porsi es campur durian di kawasan PKL harganya antara Rp 5000 sampai Rp 10 ribu per gelas tinggal melihat berapa tongkol durian yang dibutuhan pembeli. Semakin banyak durian yang dibutuhkan akan semakin mahal harganya.

Es durian itu isinya selain durian juga ada alpukat, leci, dan degan (Kelapa muda-red). Warna gulanya ada yang menggunakan alami putih, merah, dan hijau. Minuman ini di kawasan PKL dibuka mulai pukul 08.00 sampai 21.00.

Sementara kalau lontong atau nasi kikil khas Jombang bisa didapatkan di sepanjang jalan Raya Jombang – Tambak Beras – Ngoro atau Mojosongo. Harga satu porsi nasi atau lontong kikil sapi bervariasi. Kalu satu porsi campur harganya Rp 15 ribu. Jika nasi dan kikilnya disendirikan perporsi Rp 60 ribu. Jenis masakan kikilnya, ada lodeh dan ada pula pecel.

Seperti dikatakan, Sri Rahayu ( 26) salah seorang karyawati sebuah bank di Jombang hapri dua hari sekali dia selalu membeli es durian di depan kampus Universitas Jombang (Undar). Beli es disini dengan didepot saya kira saya. Karena campuran esnya juga sama. “Harga es disini lebih murah dibandingkan di rumah makan. Kalau disini satu mangkuk Rp 5000, kalau di depot bisa Rp 15 ribu permangkuknya,”katanya, Minggu ( 27/12).

Es durian di Jombang ini lanjut wanita berkacama minus ini, bisa didapatkan setiap waktu. Baik itu musim durian atau tidak, siang sampai malam. “Es durian mulai marak dijual di Jombang sejak pertengahan 200,”katanya.

Lei Hong (40) warga Asem Rowo Surabaya mengatakan, dia setiap pulang dari Kediri ke Surabaya selalu menyempatkan singgah ke warung pecel kikil di Jombang ini. Karena, untuk mendapatkan makanan seperti itu di Kediri dan Surabaya tak ada.

Anwar (45) salah seorang penjual es campur durian yang mangkal di Jl Merdeka Jombang mengatakan, dia sebelum menjual es durian lebih dulu menjua es campur. Karena, musim durian dia mencoba mencampur esnya dengan durian. “Eh ternyata banyak orang suka. Sehari saya bisa menghabiskan antara 10 -12 buah durian. Durian yang digukan selain dari Jombang, Jateng dan Trawas Mojoketo. Keuntungan yang saya peroleh sehari minimal Rp 150 ribu, buka jam 09.00 tutup pukul 19.00,”katanya.

Ny Warsiah menjual pecel kikil mengatakan, untuk mendapatkan kikil sapi dia selain membeli dari Jombang juga Mojokerto. “Dalam tempo 6 jam saya menghabiskan kikil sapi 40 kaki sapi. Keuntungan yang diperoleh antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu,”katanya.



Disadur dari SURABAYA POST Minggu, 27 Desember 2009,
»»  read more

Soto Dok, Makanan Khas Jombang

Jombang Kota Beriman, memiliki sebuah ikon kota yang bernama “ringin contong”. Di dekat ringin contong inilah ada tempat makan yang terkenal bagi orang asli Jombang baik yang masih tinggal di sana maupun yang sudah merantau ke kota lain. Tempat makan tersebut hanya menjual soto dhog. Tempat makan yang mengutamakan kesederhanaan, membuat banyak orang yang memiliki kenangan akan tempat ini merasa nyaman.

Tempatnya tidak luas, karena dibuka di teras di depan sebuah rumah. Tersedia dua meja yang di atasnya terdapat beberapa piring yang berisi lauk pauk (perkedel, hati sapi, paru sapi, dll), dan kita dibebaskan untuk memilih sendiri lauknya begitu pula jumlahnya. Salah satu mejanya langsung berhadapan dengan penjual, sedangkan meja yang lain di atasnya diletakkan berbagai macam minuman, diantaranya sinom, minuman bersoda, dll. Untuk tempat duduknya tidak disediakan tempat duduk individu, namun 4 tempat duduk panjang yang masing-masing bisa muat untuk 3 hingga 4 orang.

Makanan yang ditawarkan menurutku tidak cukup untuk memuaskan rasa laparku, namun bagi seorang perempuan menu itu sudah cukup untuk mengisi perut yang sedang keroncongan. Isinya standard menu soto dhog, nasi putih berkuah soto yang berisi daging sapi, ditaburi sedikit tauge pendek, dan terkahir diberi bumbu yang ditaruh di sebuah botol. Biasanya botol tersebut akan digedhog di meja, namun di sini tidak dilakukan, mungkin sang penjual yang telah berusia tak muda lagi sehingga kemampuan menggedhog botol tak seperti dulu ketika masih muda.

Jam buka tempat makan ini dimulai pada pukul 17.00 WIB. Dan ditutup ketika dagangannya telah habis, biasanya habis pada pukul 20.00 WIB namun ketika hujan turun maka baru habis pukul 21.00 WIB. Tidak ada tempat parkir resmi, namun mampu menampung beberapa mobil dan sepeda motor.

Banyak langganan yang datang, bahkan ada keluarga dari Surabaya yang merasa tidak lengkap jika tidak mampir ke sana ketika bepergian ke kota Jombang. Karena selain makanannya yang enak juga harganya yang dari dulu hingga sekarang yang tidak menguras isi dompet dari pembeli..

Memang Soto Dok Sotonya Kota Santri Jombang

»»  read more

Sekilas Tentang Telaga Sarangan


Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.

Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.

Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk dari nasi).

Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.

Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.

Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.

Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).

Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.
»»  read more

Wisata Gunung Kawi

Gunung Kawi adalah sebuah gunung berapi di Jawa Timur, Indonesia, dekat dengan Gunung Butak. Tidak ada catatan sejarah mengenai letusan gunung berapi ini.

Gunung Kawi, terletak di sebelah barat kota Malang merupakan obyek wisata yang perlu untuk dikunjungi bila kita berada di Jawa Timur karena keunikannya, obyek wisata ini lebih tepat dijuluki sebagai "kota di pegunungan". Di sini kita tidak akan menemukan suasana gunung yang sepi, tapi justru kita akan disuguhi sebuah pemandangan mirip di negeri tiongkok zaman dulu.

Di sepanjang jalan kita akan menemui bangunan bangunan dengan arsitektur khas Tiongkok, dimana terdapat sebuah kuil/klenteng tempat untuk bersembahyang atau melakukan ritual khas Kong Hu Cu. Biasanya orang-orang Tionghoa mengunjungi tempat ini pada hari-hari tertentu untuk melakukan ritual keagamaan seperti memohon keselamatan , giam si , ci suak dsb namun tak jarang pula yang hanya sekedar berpelesir untuk melepas lelah. Di sepanjang jalan juga banyak terdapat penginapan baik itu hotel, losmen, atau bahkan rumah penduduk dapat juga disewa untuk dijadikan tempat menginap.

Ada banyak hal unik yang berhubungan dengan kepercayaan yang dapat kita temukan di gunung Kawi, Salah satu diantaranya adalah sebuah pohon yang konon dipercaya bila kita kejatuhan buahnya, maka kita akan mendapat rejeki. Pada malam-malam tertentu akan banyak sekali orang yang duduk di bawah pohon ini. Selain pohon, terdapat juga makam Mbah Djoego, seorang pertapa pembantu Pangeran Diponegoro, yang juga sangat dijaga oleh penduduk setempat.


Di sunting dari Wikipedia

»»  read more

Monday, June 14, 2010

Tirta Wisata

Tirta Wisata, nama Tirta Wisata diambil dari bahasa Jawa yang berarti Wisata Air. Taman buatan yang dibuat untuk tempat rekreasi keluarga bagi warga Jombang dan sekitar. Tirta Wisata lebih dikenal dengan nama Keplaksari. Taman buatan dengan danau buatan di tengah dan kolam pancing bagi yang hobi dengan memancing. Kolam renang untuk berenang anak-anak dan orang dewasa. Untuk yang hobi dengan tenis terdapat lapangan tenis juga.

Pada hari-hari libur besar Tirta Wisata sering digunakan untuk konser-konser musik. Rekreasi yang murah dengan akomodasi yang sangat memadai. Dengan tiket masuk taman sebesar Rp. XXXX anda sudah bisa menikmati pemandangan taman buatan yang indah. Untuk masuk kolam renang anda harus membayar ekstra yang juga sangat murah sebesar Rp. XXX

Bagaimana menuju ke sana?

Tirta Wisata atau Keplaksari sangat mudah dijangkau karena letaknya persis tepat dari gerbang selatan masuk kota Jombang arah timur dari Surabaya-Mojokerto. Dari terminal Kepuhsari pun letaknya sangat dekat, angkutan umum dengan rute kota-kota semua melewati Tirta Wisata.

Fasilitas

  • Tempat parkir yang aman
  • Taman
  • Kolam Renang
  • Lapangan Tenis

Disadur dari Visit Jombang
»»  read more

Candi Arimbi


Candi Arimbi atau nama Candi Caungkup Pulo terletak di dusun Ngrimbi, desa Pulosari, kecamatan Bareng. Nama Arimbi diambil dari tokoh pewayangan Dewi Arimbi istri dari Raden Werkudoro. Candi yang dibangun sekitar abad 14 jaman Majapahit ini melukiskan Tribuwana Wijaya Tungga Dewi, Raja Majapahit masa pemerintahan 1328-1350 M. Candi bercorak Hindu kental dengan luas 896,56 m2. Bangunan kokoh terdiri dari batu andesit sedangkan pondasinya dari batu bata. Tinggi candi ± 10 m, lebar ± 6 m dan panjangnya ± 8 m. Candi ini mempunyai ruangan pusat tempat Arca Purwati dan arcanya sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Bagaimana menuju ke sana?

Jarak dari pusat kota Jombang sekitar 24 km, dan dari Mojoagung sekitar 17 km. Dengan kendaraan umum dari terminal Jombang naik kendaraan dengan kode ‘D2’ dan berhenti di terminal Mojoagung, dilanjutkan dengan naik kendaraan dengan kode ‘M’. Cukup bilang berhenti di candi, letak candi di tepi jalan raya Mojoagung-Wonosalam. Candi dibuka untuk umum dan gratis untuk memasuki lokasi.

Fasilitas

  • Tidak ada tempat parkir, kendaraan bisa anda parkir di depan pintu masuk candi. Aman.
  • Gratis tanpa tiket masuk.


Disadur dari Visit Jombang
»»  read more

Goa Sigolo Golo


Bagi yang suka tantangan dan naik gunung, wisata ini cocok sekali dengan Anda. Untuk menuju lokasi di mana gua berada sangatlah tidak mudah, harus menyiapkan stamina yang benar-benar kuat dan keberanian akan ketinggian. Gua Sigolo Golo mempunyai dua daya tarik. Di bawah terdapat sungai kecil dengan air yang sangat jernih, air sungai tetap mengalir meski musim kemarau. Anda harus berjalan ke bawah untuk bisa sampai ke sungai. Di sini stamina anda diuji, jalan menuju sungai menurun dan sangat curam. Pulangnya pun masih melewati jalan yang sama yaitu menanjak.

Di atas anda akan menemukan gua dengan lubang yang sangat besar. Jarak dari bibir gua sampai ujung gua tidak lebih dari 5 meter. Untuk menuju gua tersebut juga tidaklah mudah. Anda diharuskan memanjat akar pohon yang sudah berumur. Tenang saja akar pohon tersebut sangatlah kuat. Namun Anda diharuskan sangat berhati-hati, lengah sedikit bisa jatuh dari ketinggian.

Konon menurut sejarah gua ini dulunya dipakai untuk tempat meditasi patih Maudoro ayah dari Damar Wulan pada era kerajaan Majapahit. Kepercayaan setempat mengatakan jika bermeditasi di gua ini dengan niat yang baik akan terkabulkan, sebaliknya jika dengan niat jelek akan mendapat celaka.


Bagaimana menuju ke sana?

Terletak di Desa Panglungan, Dusun Sranten, Kecamatan Wonosalam. Jarak dari Mojoagung sekitar 28 km. Satu-satunya kendaraan umum yang ke Wonosalam hanya kendaraan berkode ‘M’, sebelumnya Anda harus naik kendaraan berkode ‘D2’ untuk ke Mojoagung. Itupun tidak lewat Desa Panglungan, hanya sampai di pemberhentian terakhir Wonosalam. Sangat direkomendasikan untuk membawa kendaraan sendiri. Rutenya pun sangat mudah ditempuh. Hanya mengikuti jalan aspal menuju Wonosalam sampai ke tempat tujuan. Hati-hati jalanan sangat berkelok dan naik turun.

Fasilitas

  • Parkir kendaraan sebesar Rp. 3000,-
  • Banyak sekali warung jual minuman ringan dan makanan.
  • Tidak terdapat penunjuk jalan di mana letak gua berada. Hati-hati tersesat.


Disadur dari Visit Jombang
»»  read more

Air Terjun Tretes


Menikmati keindahan alam wisata air terjun Tretes di Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam. Tinggi air terjun Tretes ± 150 meter dan terletak pada ketinggian ± 1700 meter di atas permukaan laut. Untuk menikmati pemandangan alam yang mempesona di air terjun Tretes ini anda diharuskan berjalan kaki sepanjang ± 5 km menuju tempat lokasi. Jalan yang tidak mudah ditempuh melewati bukit dan sungai. Jalan hanya berupa jalan setapak tanpa penunjuk arah apapun. Licin dan berbatu. Naik dan turun, tetapi justru di situlah tantangannya. setelah lelah berjalan dan mendaki anda akan disuguhi pemandangan air terjun yang sangat mempesona. Air terjun yang mengalir dari pegunungan, hutan yang hijau, serta pegunungan berbatu akan menghipnotis anda dalam sekejap.
Dikarenakan susahnya menuju ke tempat lokasi sehingga masih jarang sekali pengunjung yang berwisata ke Tretes. Tetapi tidak jarang pula air terjun Tretes dijadikan tempat berkemah bagi pecinta alam.


Bagaimana menuju ke sana?

Jalur tercepat menuju ke Desa Galengdowo adalah melewati wilayah kabupaten Kediri ke Kandangan. Setelah sampai di pasar Kandangan belok kiri di pertigaan. Di sana anda bisa tanya kepada penduduk sekitar arah menuju Galengdowo.
Kendaraan umum yang tersedia hanya sampai Gudo, anda bisa naik angkutan umum dengan kode B2 atau F di terminal Kepuhsari, setelah di Gudo anda bisa oper naik kendaraan menuju ke pasar Kandangan. Sampai di Kandangan tidak ada kendaraan umum yang masuk ke lokasi yang letaknya masih jauh. Direkomendasikan untuk membawa kendaraan pribadi sendiri.
Tidak ada area parkir kendaraan, anda bisa menitipkan kendaraan anda di warga sekitar dengan bayaran beberapa rupiah

»»  read more